TRAGEDI PRIOK .  

Diposkan oleh seno hadiyantho


Tanjung Priok Berdarah... Hingga kini sudah ada 134 yang terluka yang terdiri dari anggota Polri, Satpol PP dan Warga. Benar-benar kejadian yang cukup mengerikan, bahkan menurut informasi ada satu orang yang berseragam Satpol PP dengan nama M Soepoeno ditemukan telah meninggal dalam kompleks Pelindo. Kondisinya cukup mengenaskan. Seragam Satpol PP yang masih melekat di tubuhnya dipenuhi dengan darah.




Kejadian ini perlu segera di atasi oleh pihak pemerintah atau siapa pun yang berwenang dalam hal ini, jika tidak ingin Tanjung Priok semakin berdarah. Sebenarnya apa sih motif terjadinya bentrokan berdarah tersebut..?



Menurut Informasi dari Kabid Humas Polda Metro Jaya, bahwa Informasi yang beredar di masyarakat makam akan dibongkar, padahal informasi dari Pemprov justru sebaliknya. "Seolah-olah yang akan dipugar ini makam Mbah Priok. Info dari wagub, akan dipercantik makamnya, jelasnya


Semoga saja peristiwa Tanjung Periok Berdarah ini dapat segera terselesaikan dengan baik... Dan demi menjaga keamanan, hingga malam ini polisi juga masih melakukan penjagaan di sekitar lokasi bentrokan. Mereka berjaga-jaga agar kejadian serupa tidak melebar ke mana-mana.


[vivanews.com/detik.com]

Baca Selengkapnya......

Fenomena Alam Gambar Dua Mata di Langit Besakih  

Diposkan oleh seno hadiyantho


Sebuah fenomena alam terjadi di Besakih baru-baru ini, yakni munculnya sepasang mata di langit. Diperkirakan kejadian ini terjadi pada Puncak Karya Panca Wali Krama 2009. Benarkah, fenomena alam itu terjadi di Besakih ?

Saat sedang asyik cahtting dengan temen - temen salah satu sahabat chat saya yaitu : Irma Nelly, S.Ag menunjukkan video pada saya. “Mau lihat video mata Dewa di Besakih gak ?” Tanya sahabat ini pada saya. Awalnya saya sangsi, karena sekarang begitu banyak beredar video PALSU yang sudah melewati proses editing. Namun, karena penasaran saya pun mengiyakan permintaan tersebut dan nonton vidoe nya yang dia kirim.

Merinding, bulu kuduk saya berdiri sesaat ketika menyaksikan ternyata memang benar ada penampakan sepasang mata di langit. Kesan mistis, magis terasa amat kental. Selain karena sepasang mata itu memiliki sorot yang tajam, juga karena olahan video yang menggunakan backsound lagu spiritual.

Pertanyaannya kemudian, adakah ini sebuah pertanda alam. Apakah ini merupakan petunjuk Ida Sang Hyang Widi Wasa. Kalau iya, petunjuk apakah itu ? Apakah fenomena ini akan berakhir seperti fenomena colek pamor yang pernah terjadi beberapa tahun silam ?

Usut punya usut, setelah chatting dengan temen dan browsing kanan - kiri oke he...he..., tentunya — namun temuannya cukup mengejutkan. Pasalnya, fenomena alam yang konon terjadi di Besakih itu terbantahkan karena ada video serupa di youtube yang telah di posting tahun 2007 silam. Saya tidak bermaksud melecehkan pihak2 yang ada kaitan dengan munculnya video tersebut. Namun, tak ada salahnya jika kita coba untuk meneliti kedua video berikut.

Apakah kedua video berikut ini adalah video serupa, Anda yang memutuskan. Apakah benar fenomena itu terjadi di Besakih, Karangasem, Bali Anda pula yang bisa memberi penilaian. Coba perhatikan dengan seksama, akan terlihat kejanggalan dan keserupaan dari kedua video tersebut.
* Kejanggalan, tak adanya penjor atau sejenisnya? di sekeliling kawasan tempat pengambilan video.
* Keserupaan, coba perhatikan posisi MATA DEWA tersebut, sama2 persis berada diatas siluet pohon.
* Terus coba juga perhatikan tiang listrik atau tiang apalah itu, di sebelah kanan sesaat setelah muncul gambar sepasang mata itu. Kedua video itu juga sama2 menampilkan sosok serupa anjing di pojok kanan.
* Si pembuat video tidak jelas identitasnya.
* Suara video itu bukan seperti nyatanya. Seperti yang kita lihat dan dengar, video itu memperlihatkan hujan angin yang disertai petir. Tapi yang kita dengar bukan suara alam, melainkan lagu.
* Kenapa tidak ada suara orang Bali? Hal ini seharusnya MUTLAK ada.

Kesamaan lainnya silahkan dicari ya …

Video Versi Besakih :


Video Versi Ukrania :


Satu hal lagi yang membuat saya yakin itu hasil rekayasa adalah video itu sudah ada di YouTube sejak tahun 2007. Diterangkan bahwa kejadian itu cuma hujan angin disertai petir yang terjadi di Ukraina. Kebetulan ada orang merekam awan yang berbentuk mata besar tersebut dan mempublikasikannya di YouTube. Dan kini video tersebut menjadi topik pembicaraan warga Bali.
Itulah sedikit analisa saya. Walaupun saya membuat tulisan seperti ini, tapi jujur SAYA MASIH MEMPERCAYAI KEKUATAN & KEKUASAAN PENCIPTA ALAM INI. Dan saya mohon maaf karena saya sudah membahas sedikit tentang Pura Besakih. Kita ketahui itu adalah Pura suci, tak sepantasnya beredar isu seperti ini di internet.

Berdasarkan hasil analisa di atas, saya menyimpulkan itu HANYA REKAYASA, bukan kejadian nyata.

Ada tambahan mungkin? silahkan coment nya di tunggu yaaaa !
eeiiittt tunggu dulu neee juga ada hasil rekaman serupa :

ampir sama yeeee, he...he....heee !!!!!!!!!

Baca Selengkapnya......

Sudah 35 Ribu Lebih Facebookers Gabung Grup 'Kecam Komisi III'  

Diposkan oleh seno hadiyantho

Hingga Kamis (12/11/2009) subuh ini, grup 'gerakan facebookers kecam Komisi III' terus meroket. Kini, kelompok itu sudah diikuti 35 ribu lebih anggota.

Penelusuran detikcom di kelompok itu, Kamis, pukul 04.35 WIB sudah ada 35.557 facebookers yang bergabung di kelompok itu.
Ungkapan kekecewaan terus terlontar dari masyarakat atas sikap DPR yang dinilai tidak sensitif dengan suara rakyat. Beberapa kali rapat dengar pendapat dengan institusi aparat penegak hukum dan lembaga swadaya masyarakat, semakin mengkristalkan kekecewaan itu.

Seperti yang diungkapkan Hendri Ch, salah satu facebookers yang bergabung menuliskan demikian.

"Apa yang telah kalian pertunjukkan di hadapan kami semua sangat menyakiti hati kami sebagai rakyat yang mengharapkan keadilan di negeri ini. Kalian di dalam gedung megah sana kami amanahkan untuk memperjuangkan aspirasi kami. Tapi apa yang telah kalian perlihatkan??? Ini kah representasi kalian sebagai wakil rakyat?? Miris kami menjadi rakyat Indonesia..."

Sementara Budi Chacha menuliskan ekspresi kekecewaanya seperti ini, "Namanya juga Komisi, ya tentunya yang ada otak dan hatinya tentulah bukan keberpihakan pada rakyat, ya jelas berpihak bagi yang dapat memberikan komisi paling banyak lah, harap maklum aja kawan-kawan......."

"Katanya wakil rakyat kok gak mewakili aspirasi rakyat, siapa juga yang mau mengobok-obok Polri, kita semua cinta Polri, gak cuma komisi III aja, tapi kita butuh penegakan kebenaran bukan menyudutkan Polri tapi oknum Polri yang sedang kita mintai pertanggungjawaban atas kasus cicak vs buaya, peace," tulis Ferly



Baca Selengkapnya......

Wiliardi Ngaku Ditekan, Hakim Harus Jadikan Kapolri Sebagai Saksi  

Diposkan oleh seno hadiyantho


Pekanbaru - Wiliardi Wizard mengaku ditekan untuk membuat BAP yang menyudutkan Antasari Azhar. Dengan adanya pengakuan ini, hakim seharusnya memanggil Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD) sebagai saksi.

"Karena ini sudah masuk di pengadilan, maka majelelis hakim jangan pasif, mereka harus proaktif. Seret semua pihak yang disebutkan Williardi dalam persidangan tanpa terkecuali, termasuk Kapolri. Kasus rekayasa ini harus dibongkar semua, tidak boleh tidak," kata pakar hukum pidana dari Universitas Islam Riau (UIR), Zulaprial, dalam perbincangan dengan detikcom, Rabu (11/11/2009) di Pekanbaru.

Menurut dosen pasca sarjana ini, dibutuhkan keberanian hakim untuk memerintahkan jaksa menghadirkan nama-nama yang disebutkan terdakwa. Nama-nama tersebut harus dijadikan saksi.

"Hakim jangan hanya diam dalam masalah ini. Mereka harus menunjukan keberaniannya kepada publik untuk mengungkap semua kebobrokan di tubuh Polri," ujar Zul.

Dalam persidangan kasus pembunuhan Nasrudin dengan terdakwa Antasari Azhar, Selasa (10/11/2009), Wiliardi memberikan keterangan yang mengagetkan banyak pihak. Mantan Kapolres Jakarta Pusat ini mengaku ditekan atasannya untuk memberikan keterangan yang menyudutkan Antasari.

Wiliardi pun menyebut sejumlah nama pejabat Polri terkait pengakuan itu. Mereka antara lain bekas Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol M Iriawan dan
Wakabareskrim Irjen Pol Hadiatmoko.

Setelah buka-bukaan kesaksian Williardi Wizar di persidangan Antasari Azhar, Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Mabes Polri disinyalir akan menindaklanjutinya. Bahkan Propam akan melakukan pemeriksaan terhadap Wiliardi.

"Yang baru saya dengar bahwa, saudara Willi mau diperiksa oleh Propam. Inti pemeriksaannya saya belum tahu. Karena ini tidak ada suratnya, tiba-tiba saja," kata kuasa hukum Williardi, Apolos Djara Bonga, saat mendatangi Bareskrim Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (11/11/2009).

Namun Apolos tidak bisa memastikan apakah ini terkait dengan keterangan Williardi soal rekayasa Berita Acara Pemeriksaan (BAP) pertamanya oleh para penyidik dan petinggi Polri.

"Apakah ini berkaitan dengana pernyataan saudara Williardi kemarin di persidangan. Barangkali saja, tapi belum pasti. Sementara, saya ingin menanyakan ke dalam. Ingin konfirmasi," ujarnya.

Saat ditanya, apakah bisa diperkirakan Propam akan melakukan konfrontir dengan penyidik, Apolos mengatakan hal tersebut juga belum bisa diketahuinya.

"Saya kira kalau konfrontir bukan tempat di kepolisian, tapi di persidangan. Tapi apakah para petinggi Polri kemarin yang disebut saudara Wili, mau jadi saksi ke sana. Saya juga belum tahu," jawabnya.

"Kita memang mau melakukan penegakan hukum. Tapi konfirmasi atau konfrontir bukan di sini (Mabes Polri/Propam)," tukasnya.

Baca Selengkapnya......

Penembak Nasrudin Akhirnya Mengaku  

Diposkan oleh seno hadiyantho


VIVAnews - Daniel Daen, pelaku penembakan Direktur Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnain, akhirnya mengakui bahwa dirinya adalah orang yang menembaknya dalam kasus pembunuhan tersebut.

Pada sidang sebelumnya, Daniel tidak mau memberikan keterangan dengan alasan sakit. Padahal Daniel takut memberikan keterangan karena diancam dibunuh.

Dalam pengakuannya di hadapan majelis hakim, Daniel saat itu membonceng motor dengan Heri Santosa di kawasan Modern Land, Tangerang.

Daniel membawa senjata, yang diakui diberi dari terdakwa Fransiskus Tiga hari sebelumnya.

Keduanya diminta oleh Hendrikus, untuk mengikuti mobil Nasrudin dan diminti melakukan teror.

Dia kemudian melutuskan dua butir peluru ke pintu belakang samping kiri mobil Nasrudin. Saat itu dirinya mengaku tidak melihat ada orang di dalamnya.

Daniel kemudian kembali ke kosnya di Palbatu, dan bertemu dengan Hendrikus di Casablanca, Jakarta Selatan.

Keduanya kemudian menuju kawasan Pondok Labu dan memberikan uang kepada Daniel Rp 10 juta.

"Sebelumnya Hendrikus bicarakan ke saya kalau (Nasrudin) bahaya dan akan mengacaukan pemilu. Kalau tidak ada kata itu saya tidak mau,"

Daniel kemudian menuju Stasiun Gambir dan naik kereta jurusan Surabaya. Minggu sore, dia menuju Flores menumpang kapal laut.

Setelah berada di Flores selama satu bulan, Daniel kemudian menuju Jakarta dengan kapal laut dan turun di Pelabuhan Tanjung Priok.

Saat turun dari kapal, Daniel langsung diamankan petugas di Tanjung Priok.

Menurut pengakuannya, saat berada di mobil milik petugas, dirinya dalam mobil dirinya dipukuli. Dirinya kemudian dibawa ke hotel langsung dipukuli dan diborgol.

"Kaki di atas kepala di bawah. dari malam hingga pagi. Setelah itu baru saya di BAP," ujarnya.

Sebanyak lima eksekutor menjadi terdakwa dalam kasus pembunuhan ini. Mereka adalah Daniel Daen, Eduardus alias Edo, Fransiskus, Hendrikus dan Heri Santosa.

Daniel mendapat tugas sebagai penembak Nasrudin, Edo berperan sebagai pemberi order, Hendrikus sebagai penerima order, Fransiskus sebagai pemantau keadaan saat penembakan serta observasi kegiatan korban, dan Heri sebagai pengendara sepeda motor yang ditumpangi penembak.

Selama ini para terdakwa mengaku mendapat perintah untuk menghabisi nyawa Nasrudin dengan alasan menjalankan tugas negara. Mereka diminta menembak Nasrudin yang dianggap sebagai musuh negara.


Baca Selengkapnya......

Pengamat: Upaya "Impeachment" SBY Lewat Kasus KPK  

Diposkan oleh seno hadiyantho


Jakarta (ANTARA) - Seorang pengamat kepolisian melihat adanya indikasi untuk menjatuhkan atau melakukan"impeachment" terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan memanfaatkan kasus perseteruan antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan jajaran Polri.

"Muara (akhir, red) dari berbagai kegiatan itu adalah mendiskreditkan atau mendegradasikan Presiden Yudhoyono," kata pengamat masalah kepolisian Dr John Palinggi kepada ANTARA di Jakarta, Jumat ketika dimintai komentarnya tentang kasus antara KPK-Porli terutama Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri serta Bareskrim Komisaris Jenderal Susno Duadji.

Mahkamah Konstitusi (MK) pada hari Selasa (3/11) di kantornya memperdengarkan hasil penyadapan KPK terhadap pembicaaran Anggodo Widjojo dengan berbagai orang termasuk para petugas kepolisian dan kejaksaan .

Anggodo adalah adik Anggoro Widjojo yang merupakan tersangka kasus korupsi pengadaan radio komunikasi terpadu bagi Departemen Kehutanan .

John Palinggi yang sudah lama memiliki kedekatan dengan para petinggi Polri dan juga ABRI yang kini tekah berubahan namanya menjadi TNI itu, mengatakan sejumlah tokoh masyarakat menginginkan agar Presiden Yudhoyono melakukan intervensi atau" masuk" ke dalam kasus antara KPK dengan Polri tersebut..

"Kalau nanti ternyata SBY masuk ke wilayah hukum dalam kasus antara KPK dengan Polri tersebut, maka tokoh- tokoh tersebut nantinya akan menuduh bahwa SBY telah melakukan intervensi atau "masuk " ke wilayah hukum yang bukan menjadi wewenangnya , sehingga mereka mempunyai alasan untuk melakukan " impeachment" (pemakzulan, red)," katanya.

Pengamat ini mengemukakan bahwa para tokoh tersebut pada umumnya merasa kecewa karena mereka kalah dalam pemiihan anggota DPR, DPD serta DPRD serta dalam pemilihan presiden yang diselenggarakan pada tahun 2009. Yudhoyono telah menang mutlak dalam Pilpres dengan sedikitnya meraih suara 60 persen.

Kemudian, ia menyebutkan beberapa nama politisi dan tokoh masyarakat yang berusaha memanfaatkan desakan pembebasan Wakil Ketua KPK nonaktif Chandra Hamzah dan Bibit Samad Rianto dari tahanan Polri, untuk menjatuhkan SBY dari posisinya itu .

"Sasaran antara"

Ketika ditanya tentang tuntutan agar Kapolri dan Kepala Bareskrim mundur dari jabatannya, maka John mengatakan tuntutan itu hanya merupakan "sasaran atau target antara " sebab tujuan akhirnya adalah tetap menjatuhkan SBY dari masa kepemimpinannya tahun 2009-2014.

""Tuntutan agar Bambang Hendarso Danuri serta Susno Duadji untuk mundur hanyalah merupakan sasaran antara," kata John Palinggi yang sering diminta mengajar di Lembaga Ketahanan Nasional(Lemhannas).

Ia mengatakan, kalau Presiden Yudhoyono terbiasa melakukan intervensi maka tentu Aulia Pohan, yang menjadi besan presiden tentu tidak akan ditahan. Aulia Pohan adalah mantan deputi Gubernur Bank Indonesia .

Karena itu, John Palinggi minta seluruh lapisan masyarakat memberikan kesempatan kepada para penegak hukum terutama polisi untuk menyelesaikan masalah Anggodo dengan sebaik-baiknya.

"Berilah kesempatan kepada Polri untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan agar masalah ini tuntas," katanya.

Jika di satu pihak, pengamat ini meminta masyarakat untuk memberikan kesempatan kepada polisi untuk menangani masalah ini sesuai aturan, maka di lain pihak ia mendesak Polri untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan semaksimal mungkin sehingga tidak secara terburu-buru..

"Dalam melakukan penyelidikan dan penyidikan, polisi jangan bertindak tergopoh-gopoh( terburu-buriu, red)," kata John Palinggi.

Ia mengatakan jika kasus ini akhirnya sudah sampai di pengadilan , maka masyarakat luas akhirnya bisa mengambil kesimpulan tentang siapa yang benar serta siapa pula yang salah.

John Pallinggi yang juga merupakan Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Asosiasi Rekanan Pengadaan Barang dan Distributor Indonesia(Ardin) menyebutkan pula pemutaran hasil penyadapan oleh KPK itu bisa memperlihatkan kepada masyarakat tentang kinerja berbagai lembaga atau instansi pemerintah.

"Hasil positif dari pemutaran atau diperdengarkannya hasil sadapan itu adalah bisa membongkar kejahatan di berbagai instansi pemerintah," katanya.

Baca Selengkapnya......

Rhani Juliani Pernah Melakukan Aborsi?  

Diposkan oleh seno hadiyantho


Isteri siri almarhum Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen, Rhani Juliani, ternyata pernah hamil sebelum keduanya menikah. Apakah Rhani pernah melakukan aborsi?

Sampai saat ini tidak diketahui apakah Rhani memiliki keturunan dari hasil pernikahan sirinya dengan Nasrudin yang tewas dalam pembunuhan tersebut.

"Kamu hamil duluan, ya?" tanya salah satu pengacara terdakwa Antasari Azhar, M Assegaf, seperti dituturkannya kembali usai persidangan tertutup di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jl Ampera Raya, Kamis (5/11/2009).

Assegaf menceritakan, saat ditanya seperti itu, Rhani mengiyakan. Jawaban yang sama juga dikatakan perempuan berusia 23 tahun itu ketika ditanya bukankah perbuatan tersebut merupakan zina.

"Mengapa anda melakukannya?" tanya Assegaf lagi. Kali ini Rhania terdiam.

Menurut pengacara gaek itu, dalam kesaksiannya Rhani selalu membawa nama Tuhan untuk membenarkan apa yang dia sampaikan.

"Di ujung persidangan dia bilang demi Allah apa yang saya katakan adalah benar," ungkap Assegaf.

Rhani menjalani persidangan yang tertutup sebagai saksi selama 6 jam. Selama menjalani proses persidangan, mantan caddy itu tidak sekalipun dibawa keluar dari ruang sidang. Padahal hakim menskors sidang sebanyak dua kali pada saat salat Ashar dan Magrib.

Sebelumnya, pengacara Rhani Jimmy Simandjuntak mengatakan, usai persidangan
Rhani akan memberikan keterangan kepada wartawan. Namun, setelah sidang rampung, Rhani langsung menuju halaman samping gedung pengadilan dengan kawalan ketat polisi tak berseragam.

"Kalian nggak merasakan bagaimana kehilangan suami," tutur Rhani kepada wartawan yang mengerubunginya sambil berlalu.

info : Detik.com



Baca Selengkapnya......